Harga Kebutuhan Pokok di Jakarta Lebih Mahal Daripada Kota Lain

by - September 09, 2024

 Harga kebutuhan pokok di Jakarta lebih mahal daripada kota lain. Mengapa demikian? banyak faktor penyebabnya. Kebanyakan orang akan berpendapat karena UMR Jakarta lebih tinggi makanya harga kebutuhan pokok sangat mahal.



Alasan tersebut memang benar. Namun, ada faktor lain yang juga mempengaruhi tingginya harga kebutuhan pokok di Jakarta.

Jika hanya karena alasan UMR harga kebutuhan pokok tidak akan jomplang dengan harga di kota lain seperti Surabaya dan Gresik.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, UMR Surabaya pada tahun 2024 adalah 4.725.479 kemudian UMR Jakarta adalah 5.067.381. Selisihnya sekitar 300.000 tetapi harga makanan sepiring nasi di Surabaya dan Jakarta bisa berbeda jauh.

Di Surabaya masih ditemukan harga sepiring nasi sekitar 15.000-18.000, tetapi di Jakarta sudah pasti sepiring nasi rata-rata dijual dengan harga di atas 23.000-30.000. Sangat jauh.

Harga sepiring nasi tersebut secara tidak langsung juga merepresentasikan harga kebutuhan pokok yang ada di Jakarta dan Surabaya.

Baca juga: Park In The South Jakarta

Ternyata selain dikarenakan UMR atau gaji yang tinggi di Jakarta, ada faktor lain yang membuat harga kebutuhan pokok sangat mahal. Faktor tersebut lebih kepada letak geografis yang berbeda antara daerah Jakarta dan Surabaya.

Faktor Penyebab Harga kebutuhan pokok di Jakarta Lebih Mahal Daripada Kota Lain

Pengertian poin faktir disini mengesampingkan UMR sebagai salah satu faktor penyebab harga kebutuhan pokok yang tinggi di Jakarta. Faktor yang di jelaskan disini akan membahas lebih detail terkait letak geografis, bahan kebutuhan pokok dan hubungannya dengan harga yang tinggi. Beberapa faktor tersebut adalah:

  1. Tidak ada lahan kosong yang bisa ditanami. Jika bahan pokok di daerah lain yang berada di Jawa Tengan dan Jawa Timur bisa murah dikarenakan orang bisa menanam tumbuhan seperti sayuran bayam, kangkung, cabai, tomat, jangung, dll. Kemudian masih banyak lahan yang kosong bisa digunakan untuk ternak ayam dan memelihara ikan. Nah sayur, ikan dan ayam bisa dikonsumsi sendiri maupun dijual di pasar. Sedangkan di Jakarta tidak ada lahan kosong untuk melakukan cocok tanam dan budidaya yang membuat segalanya dibeli dari pasar maupun supermarket dengan harga tinggi.
  2. Kemacetan yang paling parah di Indonesia berada di Jakarta. Jika jarak dari produsen ke pasar yang ada di Jakarta dan Solo sama-sama 5 km. Namun jarak tempuhnya berbeda, yang di solo hanya 10 menit, sedangkan di Jakarta waktu tempuh menjadi 1 jam karena macet. Macet membuang waktu dan bahan bakar kendaraan di jalan juga membuat harga kebutuhan pokok di Jakarta lebih mahal daripada di Solo. Jika sayur bayam di solo satu ikat harganya 1.000, di Jakarta bisa jadi 3.000-5.000
  3. Sedikitnya pemasok bahan kebutuhan pokok. Untuk sayuran di Jawa Timur daerah pemasoknya sangat banyak yaitu bisa dari Mojokerto, Pasuruan, Batu, dll. Pasar yang ada di Lamongan bisa menjual sayur dari daerah tersebut dan beberapa daerah lain karena masih banyak lahan untuk cocok tanam. Banyaknya pilihan pemasok tersebut juga menjadikan harga bahan baku kebutuhan pokok lebih murah. Sedangkan di Jakarta pemasoknya sangat sedikit dan jauh. Kebanyakan dari Bogor dan Banten. Dua wilayah tersebut cukup jauh sehingga memakan banyak ongkos yang membuat harga kebutuhan pokok mahal
Faktor yang disebutkan di atas merupakan beberapa faktor yang membuat kebutuhan pokok di Jakarta mahal selain karena tingginya UMR.

Baca juga: Culture Shock Yang Bakal Dialami Para Pendatang di Jakarta

Sebenarnya bisa jika mau cari makan dengan harga yang murah di Jakarta tetapi biasanya lokasinya agak jauh dari perumahan atau perkantoran dan sangat jarang. Memang rata-rata harga nasi perporsi 25.000-35.000. Itu juga masih tergantung mau makan dimana.

Contoh lain warung nasi padang juga sangat beragam di Jakarta. Ada yang mahal karena nasi padang restoran, ada pula yang murah karena pilih warung makan biasa. Tinggal pilih menyesuaikan budget yang ada di kantong.

Tingginya harga kebutuhan pokok di Jakarta tersebut membuat semua orang jadi pekerja keras. Di Jakarta hampir tidak ada orang yang menganggur, semuanya bekerja. Karena ya itu butuh cari uang buat makan. Itulah kenapa banyak orang yang bilang kalau Jakarta itu keras.

You May Also Like

0 komentar